Minggu, 04 Maret 2018

My previous work as Communications Specialist

Developing Web-based Buletin "The Journal"
https://planinternationalindonesia.exposure.co/

Annual Report 2011 - 2016
https://drive.google.com/drive/folders/1SHG5pxIsdRAAaGb2WpBfNlxc1oKVspc_

Communications Materials to Introduce A New Program at Plan International

https://drive.google.com/drive/folders/1_OjVCy49EIh3B_M_VUdB4if2HqVm-l5o


Picture Comic to introduce Plan International to children
https://drive.google.com/drive/folders/0BxmQAOoSKKgSflAyUFF1ZHV4aWhzX3ZsRkYzaFhpVWVhalRyTVZUWDF2NUlHb3paWXRia00

 A theme song composed by Paulan for Plan International campaign (2012)
 https://www.youtube.com/watch?v=TZz3zPsIapQ

A theme song composed by Paulan for Plan International Indonesia program MAJU (2017)
 https://www.youtube.com/watch?v=ESvtBUxgUiM




Mendampingi artis Hongkong menjumpai anak-anak jalanan sambil mengkampanyekan perlunya Akta Kelahiran (2015)







Bersama artis Korea Selatan, mengunjungi anak-anak di Rembang, Jawa Tengah, untuk membantu anak-anak memperoleh hak atas pendidikan.

Kamis, 23 November 2017

Aku dalam Kilasan Lain


Pengabdian

Siapa yang taat pada panggilannya, tugasnya, tanggungjawabnya akan memperoleh kebahagiaan yang datang dari dalam dirinya, yang tidak dapat diambil atau ditukarkan oleh siapapun dan apapun.

Jumat, 28 Januari 2011

Paulan bersama tim Jerman

Rembang, 19-21 Januari....bangun pagi jam 3.30 untuk bisa mengejar pesawat pagi jam 5.45 menuju Semarang. Paulan tidak bisa membayangkan bahwa hari-hari kedepannya akan terasa melelahkan. Manajemen waktu, manajemen minum air ditantang..... sungguh melelahkan.

Selasa, 29 Januari 2008

Minggu, 27 Januari 2008

Aku dalam Kilasan

Dua orang penyanyi belanda berkunjung ke Pegirikan, Surabaya, Desember 2007. Saya sedang berbincang dengan salah satunya, Suzanne Marie Klemman. Saya mendampingi keduanya dalam kunjungan ini.




Tengah November 2007 , saya mendampingi artis Korea Selatan Han Go Eun mengunjungi Karlina"Dora", anak pengupas kerang di Jakarta


2006 tersesat sendirian di Paris. Sok yakin keluar dari bandara Charles De Gaulle karena harus transit 15 jam di Prancis sblm pulang Jakarta dari Afrika. Berbekal bahasa Prancis dari Pak Gondho dulu dan peta kota paris yang saya ambil dari Air France, naik bus bandara seharga 12 euro (pp), turun di L'Arc de Triomph jam 6.30...menyusuri jalan D'Iena yang masih sepi. Ada pasar kaget di sabtu pagi itu. Ambil foto dengan beberapa imigrant. Beli beberapa croissants. Seorang Perancis berhenti dari mobil, membuka kaca jendela, dan panggil saya. "you are asian..." dia tanya. "I got drunk, fiesta, no money, want this suit...." Dia menunjukkan stelan jas. "Originale, from Italy", lanjutnya, "500 euro" tawarnya.... Gile bener, saya sedikit lemas lutut karena mungkin saja dia penjahat, pencuri.. Kata saya, "I have no money". "Allez, how much for you?" rayunya. Tapi saya ngedhek saja. Langsung jalan...terus...Setelah kurang lebih 3 km, sampai di La Tour Eiffel yang terkenal itu... Luar biasa...ratusan orang mengantr ingin naik keatas menara itu. Saya gak sanggup dech... terus jalan menyusuri sungai Seine menuju Place de La Concorde, terus ke Jardin de Tuilleries, nongkrong sambil makan sandwich di pinggir jalan. Jalan terus lagi menyusuri Avenue des Champs Elysees kembali ke L'Arc de Triomph untuk menunggu bus jam 4 sore. Trotoar Des Champs Elysees penuh dengan cafe-cafe orang nongkrong sore itu... Jalan saja kita susah. Liat-liat pakaian di toko baju tapi harganya minta ampun... kaos aja 35 euro, BH 40 euro, celana buntung 32 euro...bussyeeett. Weleh....gak kerasa jalan memutari Paris hampir 9 jam.... Cape bookkkk tapi senang bisa mengunjungi tempat2 yang dulu cuman lihat di buku pelajaran Nouveau Sans Frontiers.

Bersama teman-teman Plan dari Jerman, Inggris dan Brazil waktu Pertemuan Media Anak di Mali, Afrika Barat, Juni 2006

Agustus 2005 Warren Barton, ex midfielder dari New Castle United berkunjung ke Aceh untuk menghibur anak-anak Aceh melupakan trauma tsunami melalui brief coaching sepakbola. Senang bisa melihat anak-anak tersenyum dan bermain 'gaprak-gaprak'-an dengan Warren.